AKTAWONUA.COM, Konawe – Mengawali kegiatan pelaksanaan Hari Ulang Tahun Ke-63 Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemerintah daerah melakukan Ziarah ke Makam Raja Lakidende dan Ritual Mosehe Wonua, Jumat (24/2).
Rangkaian kegiatan di atas merupakan agenda rutin pemerintah daerah Kabupaten Konawe, setiap menyambut Hari jadi Kabupaten Konawe, sebagai bentuk penghormatan kepada nila nilai Kearifan lokal Budaya Tolaki.
Ziarah ke Makam Raja Lakidende di ikuti, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, Kapolres Konawe, Anggota DPRD Konawe, sejumlah Kepala SKPD, serta Camat se Kabupaten Konawe.
Untuk diketahui, Lakidende merupakan Raja Konawe Ke 12 yang memimpin Kerjaan Konawe, sejak Tahun 1770 – 1803 M
Dari Catatan sejarah Budaya suku Tolaki, Lakidende Merupakan Raja Konawe yang pertama memeluk agama Islam.
Di masa pemerintahan Raja Lakidende, Islam mulai di perkenalkan di tengah masyarakat suku Tolaki utamanya penduduk yang mendiami daratan Wilayah Kerajaan Konawe saat itu.
Setelah Wafat, Raja Lakidende mendapat Gelar, Sangia Ngginoburu yang bermakna Raja yang di makamkan.
Letak makam Raja Lakidende, berada di tengah Ibu Kota Unaaha, Kabupaten Konawe. tepatnya di Kelurahan Asambu, Kecamatan Unaaha, Konawe, Sulawesi Tenggara.
Proses Ziarah makam di mulai dengan penyiraman badan makam atau di kenal dengan istilah bahasa daerah Suku Tolaki “Mobubusi”, oleh salah seorang Juru Kunci Makam Raja, kemudian di lanjutkan dengan Doa atas mendiang Almarhum Raja Lakidende.
Usai melakukan Ziarah Makam, Rombongan Pejabat daerah, bergser ke Kantor Bupati, untuk menggelar, ritual adat Tolaki, Mosehe Wonua.
Mosehe adalah ritual Mensucikan diri untuk Tolak Bala, atau meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang sudah di lakukan sejak turun temurun oleh masyarakat suku Tolaki.
Prose Mosehe akan di pimpin oleh seseorang tokoh yang dalam suku Tolaki di kenal dengan sebutan Mbu’Sehe.
Pengurus Lembaga Adat Tolaki ( LAT ) Kabupaten Konawe, menyebut Ritual Mosehe ini adalah bagian dari Kearifan lokal masyarakat suku Tolaki, yang di lakukan secara turun temurun.
“Dalam konteks Wilayah yang besar seperti ini (Konawe – Red), mungkin saja namanya manusia pasti ada yang tidak sepaham yang dapt menimbulkan dendam, dengan cara Mosehe ini kita sucikan diri kita kita bersihkan hal hal yang bisa menjadi hambatan, kita berdoa kepada Allah SWT, untuk di Maafkan,” Jelas Ginal Sambari Pengurus LAT Konawe yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Kab.Konawe.
Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe, berharap agar Ulang Tahun Kabupaten Konawe ini di jadikan sebagai momentum agar seluruh masyarakat Konawe agar menjaga silaturahmi, khusus nya pemerintah daerah untuk terus berbenah untuk kemajuan daerah
“Melalui Mosehe ini saya inginkan siapapun pemimpin kita nanti agar tetap menjaga kerukunan, semua anak bangsa yang ada di kabupaten Konawe bersatu untuk lebih baik, saling menghargai apapun yang terjadi,” Kata Kery Saiful Konggoasa, Bupati Konawe, saat memberikan sambutan.
Menurut Kery Saiful Konggoasa, Nilai Nilai budaya dan adat istiadat akan hancur jika kita tidak bersatu. (Red)