AKTAWONUA.COM, Konawe – Aksi blokade jalan hingga maraknya kriminalitas, menjadi fenomena ditengah masyarakat lingkar Mega industri pabrik pemurnian nikel di Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara akhir – akhir ini.
Aksi yang mengganggu Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)seperti pencurian di sekitar area wilayah industri kian meresahakan, tidak hanya warga namun pihak perusahaan pun ikut merasakan dampak.
Peristiwa tersebut dinilai dapat mengganggu aktifitas perusahaan, yang berdampak pada investasi di daerah.
“Sejumlah perusahaan melaporkan adanya gangguan serius terhadap operasi harian mereka akibat pemalangan jalan dan pencurian aset-aset penting. Hal ini tidak hanya merugikan perusahaan secara finansial, tetapi juga menimbulkan ketidakpastian yang mengancam keberlanjutan investasi di wilayah yang seharusnya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi ini,” Kata MH salah seorang warga sekaligus salah satu karyawan perusahaan yang beroperasi di Morosi.
Menurut MH, Meningkatnya aksi kriminal di Morosi perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah dan Aparat Keamanan.
Langkah-langkah konkrit diperlukan untuk mengatasi situasi ini, termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah industri. Selain itu, pengungkapan kasus-kasus pencurian yang terjadi harus menjadi prioritas, sehingga pelaku dapat ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
“Upaya untuk meningkatkan rasa aman di kalangan perusahaan dan masyarakat harus segera dilakukan. Dengan demikian, wilayah industri Morosi dapat berkembang sesuai dengan harapan, dan investasi yang masuk ke Konawe dapat berjalan lancar tanpa gangguan berarti,” Tutur MH
Situasi ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa keamanan dan ketertiban adalah kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi pusat industri seperti Morosi sehingga dapat tercipta kondisi investasi yang baik di Konawe. (**)
