PWI Anulir Pernyataan Ketua KPU Konawe : Media di Konawe Tidak Netral

  • Bagikan
Ketua PWI Kabupaten Konawe, Andriansyah Siregar

AKTAWONUA.COM, Unaaha, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Konawe, Andriansyah Siregar, angkat bicara terkait ucapan Ketua KPU Konawe, Wike yang mengatakan, banyak media di Konawe yang tidak netral, saat mengikuti rapat Koordinasi Forkopimda di Aula BKPSDM Konawe Kamis 26/09/2024.

Menurut Andriansyah, ucapan Ketua KPU Konawe tersebut dapat mencederai serta melukai perasaan wartawan di Konawe, “Kami merasa dilukai atas kalimat yang dilontarkan oleh Wike selaku ketua KPU Konawe, dimana dirinya menyebutkan banyak media yang tidak netral, kita semua tahu bahwa karya jurnalis yang diterbitkan oleh media merupakan hasil kerja – kerja teman wartawan dilapangan dan secara otomatis itu menjustifikasi kerja sebagian besar teman – teman yang dianggapnya tidak netral ini” Kata Andriansyah

Celetukan Ketua KPU Konawe dapat berdampak buruk kalau masyarakat salah mengartikan kata tidak netral, terlebih saat ini momen Pilkada itu bisa rawan, mestinya kalau terkait pemberitaan yang dianggap menyudutkan penyelenggara pemilu itu sebut saja beritanya kurang berimbang, toh ada ruangnya hak jawab. Bisa digunakan ruang – ruang itu.” Tambahnya.

“Saat ini sudah memasuki tahapan Kampanye pemilihan kepala daerah, mestinya ketua KPU Konawe ini sebagai penyelenggara pemilu fokus dengan kerja tahapan yang makin padat, bukan malah membuat opini dan pernyataan yang bisa membuat publik gaduh” Tegas Andriansyah Siregar.

Dirinya mengingatkan Ketua KPU Konawe ini jika merasa dirugikan atas pemberitaan dapat menempuh jalur sesuai prosedurnya, “kalau merasa karya jurnalis teman – teman itu dianggap merugikan lembaga KPU Konawe tentu ada sarananya, bisa dilaporkan ke Dewan Pers untuk diproses.” Lanjutnya.

“Jangan hanya menyebut banyak, karena banyak itu harus ada angkanya. Sekalian sebut saja nama medianya agar tidak terjadi kegaduhan publik dikalangan teman – teman wartawan, tentu kami merasa dilukai” Kata Ketua PWI Konawe ini.

Menjadi pejabat publik itu setiap saat mesti siap dikritisi, tambahnya. “Salah satu fungsi Pers adalah lembaga kontrol, jadi ketika di kritisi terkait kebijakan atau hal – hal yang dianggap perlu terkait penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang tengah berlangsung itu suatu hal yang lumrah” ujarnya.

Dirinya meminta Ketua KPU Konawe agar dapat mempertanggung jawabkan pernyataanya tersebut, “Harus dipertanggung jawabkan, tidak netralnya seperti apa. Jangan dibuat blunder lah, ini tahapan pemilihan kepala daerah sedang berlangsung tanggung jawab kita bersama untuk menjaga suasananya agar tetap adem.” Katanya.

“Sekedar mengingatkan bahwa Organisasi PWI ini tidak sebatas menaungi wartawan dari berbagai media yang ikut berorganisasi, lanjut Andriansyah. “Tetapi PWI itu berdiri dengan profesional dalam karya pers nya, berwawasan tinggi atau intelek dalam melakukan karya Persnya serta berintegritas dalam menjalankan tugas tugasnya nya sebagai wartawan.” Pungkasnya.

Dibeberapa Media Wike mengklarifikasi terkait pernyataanya soal tidak “Netral”,
menurutnya berita harus memenuhi unsur keberimbangan, tidak memuat Pernyataan satu narasumber saja.

“Klarifikasi itu yang saya maksud tidak netral, karena tiba tiba muncul berita yang menyudutkan Penyelenggara, mestinya kalau ada informasi terkait kesalahan dalam proses tahapan penyelenggaraan harusnya kami di klarifikasi, betul ka info ini” Kata Wike kepada awak media.

Wike menyebut, Media didalam memproduksi berita harus memenuhi unsur keberimbangan informasi, “bukan hanya pernyataan satu arah saja, karena itu tidak memenuhi unsur Cover both side (keberimbangan-Red)”.Ujar Wike.

Sebelumnya santer pemberitaan terkait pernyataan Ketua KPU Konawe, Wike . Dimana dirinya menuding banyak media (On line) yang tidak netral, “Media massa di kabupaten Konawe banyak yang tidak netral” katanya, yang menimbulkan kontrofersi.(**)

Penulis: Tim RedaksiEditor: Redaktur Pelaksana
  • Bagikan