AKTAWONUA.COM, Konawe – Sebanyak lima Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Konawe mendapat penghargaan satuan pendidikan terakreditasi A (unggul) dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah / Madrasah tahun 2022.
Kelima sekolah itu adalah SMPN 1 Wawotobi, SMPN 1 Sampara, SMPN 2 Sampara, SMPN 1 Uepai, dan SMPN 2 Onembute.
Sertifikat penghargaan akreditasi itu diserahkan langsung Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, usai pelaksanaan upacara peringatan HUT- 63 Konawe di pelataran Kantor Bupati Konawe, Jumat (3/3/2023).
Kery berharap prestasi yang ditorehkan kelima sekolah ini bisa jadi contoh dan motivasi bagi sekolah lainnya agar ke depan semakin banyak sekolah di Konawe yang mendapatkan predikat unggul.
Dari lima sekolah yang mendapat akreditasi A (unggul) di Konawe, SMPN 1 Wawotobi meraih skor tertinggi dari penilaian tersebut.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 ( pasal 1 ayat 2), negara membentuk Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, yang bertugas melakukan evaluasi mandiri untuk menetapkan kelayakan program dan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Terdapat delapan standar yang wajib dilaporkan pihak sekolah, yakni standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan serta standar penilaian pendidikan.
Kepala SMPN 1 Wawotobi, Cecep Supria Yudowono, S.Pd M.Pd mengaku kalau sekolah yang dipimpinnya sudah dua kali mendapat sertifikat akreditasi A dari BAN Pendidikan.
“Untuk penilaian hasil evaluasi 2017, kami mendapat skor 94 kemudian evaluasi tahun 2022, sekolah kami meraih skor 95,” ungkap Cecep Supria Yudowono, saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp
Kepala sekolah yang akrab disapa Cepep ini mengatakan, verifikasi dan klarifikasi terhadap sistem perkembangan kinerja sekolah tahun 2022 lebih sulit dan sangat ketat dibandingkan sebelumnya, terlebih pascapandemi Covid-19.
“Kurang lebih satu minggu Korwas BAN ke sekolah kami mengadakan visitasi dan memeriksa kelengkapan data maupun fisik dari delapan standar tadi, selebihnya pemantauan dilakukan secara daring,” katanya.
Untuk meraih skor tertinggi, pihak SMPN 1 Wawotobi sudah melakukan persiapan selama lima tahun. Bahkan setiap tahun laporan data sekolah harus sudah tersaji lengkap dan diserahkan kepada tim pengawas.
“Istilahnya, tulis apa yang kita buat dan buat apa yang kita tulis dengan gambar yang berbicara. Termasuk piagam penghargaan yang didapat sekolah, kepala sekolah, guru dan siswa (kami lampirkan dalam penilaian akreditasi). Bahkan piala piala yang diraih harus ditulis dan diceritakan juga. Termasuk yang masih harus dibenahi juga harus dilaporkan,” kata kepala sekolah yang hobi bersepeda ini. (***)