AKTAWONUA.COM, Konawe – Pemerintah Kabupaten Konawe membangun ruang terbuka hijau (RTH) yang akrab disebut Inolobunggadue Central Park (ICP) atau Taman Pusat Inolobunggadue.
Kawasan ini pun dijadikan warga untuk melepas penat. Selain bisa menikmati wisata kuliner, masyarakat juga bisa berolahraga di lokasi tersebut. Namun untuk saat ini, fasilitas olahraga sementara dalam proses pembangunan.
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) mengatakan, pembangunan RTH saat ini meliputi pengerjaan pedestrian, jalan serta fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan bakal dilanjutkan dengan pengerjaan sejumlah fasilitas olahraga.
Lanjut KSK, fasilitas olahraga yang bakal dibangun, yakni lapangan futsal, dua lapangan bola voli, dua lapangan sepak takraw, sarana gym, wall climbing. Selain itu ada juga perbaikan lapangan bola basket dan lapangan tenis. Semua sarana itu terpusat di area Kantor Bappeda Konawe.
“Apa yang kita kerjakan ini, bisa menjadi kenang-kenangan yang bisa dinikmati jelang akhir jabatan kami,” tutur KSK.
ICP sendiri merupakan RTH buah pikiran dari KSK dan wakilnya, almarhum Gusli Topan Sabara (GTS). KSK mengaku, RTH yang ia bangun terinspirasi konsep RTH di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur dan jalan Malioboro Kota Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Bupati dua periode itu menerangkan, ICP awalnya akan mulai dibangun sejak 2020. Akan tetapi, program itu harus tertunda lantaran ada perubahan penganggaran akibat pandemi Covid-19.
Program revitalisasi Kota Unaaha itu kemudian mulai dikerjakan tahun 2022. Sampai saat ini, pengerjaannya masih terus berlanjut dan sudah bisa dinikmati warga.
Sementara itu, Sekda Konawe Ferdinand Sapan mengungkapkan, RTH yang ada saat ini sudah bisa dinikmati warga. Setiap hari ada warga yang hadir untuk sekadar rekreasi dan melepas penat. Ada juga yang berolahraga sambil berwisata kuliner.
Jenderal ASN itu juga menerangkan, kehadiran RTH juga membangkitkan aktivitas ekonomi warga. Mulai dari usaha yang menjual makanan ringan dan berat, aneka minuman, hingga sejumlah permainan anak-anak.
“Manfaat perputaran ekonominya sangat besar. Apa lagi di akhir pekan, ribuan orang hadir berolahraga dan mencoba aneka jajanan. Tak luput juga anak-anak hadir untuk menikmati aneka permainan, jelasnya.
Belum lagi lanjut Ferdinand, ketika ada kegiatan besar seperti HUT RI yang terpusat di RTH, UMKM setempat jadi lebih hidup. Hal itulah yang menurutnya menjadi tujuan pembangunan RTH.
Ferdinand optimis, jika fasilitas lain di RTH lengkap, pengunjung juga akan makin banyak. Ia berharap, ke depannya, pengunjung bukan sekadar warga Konawe saja, tetapi warga lain yang melintas di Konawe.
“RTH ini menjadi kado istimewa di akhir pemerintahan bapak KSK dan menjadi kenang-kenangan yang bisa dinikmati semua masyarakat,” pungkasnya. (**)