Karya Ilmiah Unismuh Makassar Menuai Polemik, Erens E Koodoh : Skripsi itu Tidak Ilmiah

  • Bagikan
Dosen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Dr Erens E. Koodoh, S.Sos M.Si

AKTAWONUA.COM, Kendari – Kisruh terkait beredarnya sebuah skripsi mahasiswa salah satu Universitas ternama di Sulawesi Selatan, menuai Kontroversi karena mendapat tanggapan miring dari sejumlah pihak di Sulawesi Tenggara.

Karya ilmiah di tulis oleh Jumardi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah ( Unismuh) Makassar Tahun 2016, yang berkuliah di Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, jurusan ilmu sosiologi Ilmu Budaya. Membuat Skripsi berjudul “Asumsi Masyarakat Bugis Terhadap Ideologi Masyakarat Tolaki di Kolaka Utara”

Skripsi setebal 127 Halaman tersebut, terdapat kalimat yang menerangkan bahwa, Suku Tolaki adalah Budak Suku Bugis. Hal tersebut kemudian menuai kritik dan komentar keras dari Lembaga masyarakat suku Tolaki di Sulawesi Tenggara.

Di kutip melalui Vidio pernyataannya, Sekretaris Umum Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara, Bisman Saranani, menyeru akan menempuh Jalur hukum untuk menindaklanjuti, Skripsi tersebut.

Tanggapan Lain datang dari salah seorang Dosen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Dr Erens E. Koodoh, S.Sos M.Si menyebut skripsi tersebut tidak memenuhi kaidah karya ilmiah.

“Dari sisi skripsi, ini tidak memenuhi kaidah ilmiah, boleh saja melakukan penelitian asumsi tetapi asumsi itu harus dapat dibuktikan dari sisi sejarah, sosiologi, antropologis,” Jelas Erens E Koodoh, Saat di hubungi melalui pesan Whats Up, Senin 10 April 2023.

Dosen Antropolog UHO itu mengatakan, dari sisi sejarah tidak ada satupun narasi yang pernah menceritakan tentang bagaimana orang Bugis memperbudak orang Tolaki, walaupun sesungguhnya dalam sejarah justru orang bugis yang sering melakukan jual-beli budak diantara mereka sendiri,” Jelas Erens.

Dari pandangan sosio-antropologis, perkawinan Bugis-Tolaki di Kolaka Utara, sudah terjadi selama beberapa keturunan, bahkan banyak orang Bugis disana yang memang harus kawin dengan Tolaki supaya bisa tinggal disana.

Erens menilai ada kemungkinan faktor kesengajaan Dosen pembimbing meloloskan skripsi tersebut

“Dari sisi akademik, pembimbing dari skripsi tersebut sepertinya tidak serius membimbing atau pembimbingnya memang sengaja melakukan pembiaran karena pembimbingnya juga punya sentimen negatif terhadap orang Tolaki

Dosen sekaligus budayawan Tolaki itu menyebut, Pihak Kampus harus mengevaluasi terkait diloloskannya Skripsi tersebut mengapa bisa menjadi sebuah karya ilmiah.

“Pengujinya juga harus dipertanyakan, kenapa bisa skripsi yang tidak ilmiah ini diujikan” Tegas Erens.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak Universitas Muhammadiyah Makassar, menyikapi polemik Skripsi salah satu Alumni Mahasiswanya.

  • Bagikan