AKTAWONUA.COM, Konawe – Gangguan keamanan yang terjadi di wilayah Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, semakin memprihatinkan dan berdampak signifikan terhadap iklim investasi di Kabupaten Konawe. Ketegangan yang dipicu oleh konflik sosial serta tindakan kriminal seperti pencurian aset-aset perusahaan, hingga pengancaman terhadap pekerja telah menciptakan ketidakstabilan yang mengkhawatirkan para investor.
Para pelaku usaha di sektor industri pertambangan kini menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan operasi mereka. Situasi ini menyebabkan kerugian finansial yang tidak sedikit, baik dari segi kerusakan infrastruktur maupun terganggunya produksi. Selain itu, ketidakpastian hukum dan minimnya perlindungan keamanan bagi para pekerja serta fasilitas tambang menambah beban psikologis yang tidak dapat diabaikan.
Dampak lainnya, beberapa perusahaan yang berinvestasi di kawasan tersebut mulai mempertimbangkan ulang kelanjutan proyek mereka. Tidak hanya itu, calon investor potensial juga menunjukkan sikap ragu-ragu untuk menanamkan modal di daerah yang rentan konflik seperti Morosi. Kondisi ini tentunya mengancam keberlanjutan pembangunan ekonomi lokal yang sangat bergantung pada industri pertambangan.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat didesak untuk segera mengambil tindakan tegas guna mengembalikan stabilitas di kawasan tersebut. Upaya pengamanan yang lebih intensif serta penegakan hukum yang konsisten diharapkan mampu memulihkan kepercayaan investor dan menjaga kelangsungan investasi di sektor tambang yang merupakan tulang punggung perekonomian Konawe.
Dengan stabilitas yang terjaga, Morosi diharapkan dapat kembali menjadi kawasan yang kondusif bagi kegiatan pertambangan, sehingga kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional dapat terus ditingkatkan. Namun, tanpa adanya solusi yang konkret, ketidakpastian ini berpotensi membawa dampak jangka panjang yang merugikan bagi semua pihak terkait.
Opini : Beny Samba