Gagal Lolos Paskibraka Nasional 2023, Siswa Asal Konawe Kecewa

  • Bagikan
Sumartini Kabid Idiologi dan Kebangsaan Kesbangpol Konawe saat mendampingi Doni Amansyah, Pelajar SMAN 1 Unahaa, Calon Paskibraka Nasional Yang Batal Berangkat Setelah Dinyatakan gugur setelah mengikuti pembekalan.

AKTAWONUA.COM, Konawe – Siswa SMA 1 Unaaha Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Doni Amansah mengaku kecewa karena tak menjadi wakil Sultra pada Paskibraka Nasional 17 Agustus mendatang.

Padahal sebelumnya, ia sudah didaulat untuk mewakili Sultra sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional

Namuh di tengah perjalanan, ia tak diberangkatkan ke Jakarta setelah Pemerintah Provinsi Sultra menunjuk dua peserta asal Baubau menjadi wakil Sultra pada Paskibraka Nasional.

Doni bercerita kalau dirinya sudah sempat diumumkan lolos Paskibaraka ke tingkat nasional. Waktu itu, panitia provinsi mengumpulkan mereka di sebuah ruangan yang dihadiri banyak peserta.

“Di situ namaku disebutkan bahwa saya lolos ke tingkat nasional bersama satu siswi lainnya (asal Baubau). Dan ada dua juga sebagai cadangan,” akunya.

Dirinya pun sudah sempat mengikuti pembekalan selama berhari-hari. Usai pembekalan tersebut, dirinya kaget karena yang berangkat ke Jakarta mewakili Sultra bukanlah dirinya.

“Saya dapat informasi ini dari media online.
Hingga kini , panitia (provinsi) belum pernah memberi penjelasan mengenai ketidaklolosan saya ke tingkat nasional,” akunya.

Doni Amansah mengaku sangat kecewa tidak bisa melanjutkan impian orang tuanya. Ayah Doni sendiri bekerja sebagai petani dan ibunya adalah seorang guru. “Tapi saya berdoa semoga bisa mendapatkan yang terbaik ke depannya.
Saat ini, saya dikembalikan ke Paskibraka Provinsi,” ungkapnya.

Kekecewaan juga turut dirasakan Kabid Ideologi dan Kebangsaan Badan Kesbangpol Kabupaten Konawe, Sumartini Untung.

“Kalau memang nilainya Doni dibilang rendah, dari (peserta) yang (lolos ke tingkat nasional) sekarang, kami mohon perlihatkan itu nilai mulai dari kesehatan, nilai parade, kesamaptaan, sampai medical check up (MCU). Saya mengikuti (Doni) dari awal seleksi dan dia cuma jatuh di penguatan pendidikan wawasan kebangsaan (PWK). Itu pun PWK-nya sudah sempat diturunkan ambang batas nilainya hingga dia lolos. Setelah itu sudah tak ada lagi,” akunya.

Sumartini menegaskan kalau Doni itu awalnya sempat masuk dalam tim inti Paskibraka Nasional.

Hal ini terungkap saat nama Doni Amansah dan Nadira Syalvallah diumumkan oleh panitia. “Adapun yang jadi cadangan adalah Wira dan Aini. Dan pengumuman itu bukan cuma saya yang dengar tapi banyak saksi di situ, termasuk pendamping dari kabupaten lain dan Kesbangpol Provinsi Sultra,” akunya.

Setelah pengumuman itu, Sumartini pun kaget karena yang akan berangkat ke nasional justru bukan Doni Amansah.

“Saya tahu kabar itu dari media sosial. Hingga kini, pemprov belum pernah menyampaikan kenapa (Doni Amansah) tidak lolos ke tingkat nasional,” pungkasnya. (***)

Penulis: Tim RedaksiEditor: Redaktur Pelaksana
  • Bagikan